Masjid Agung Sumenep – Masjid yang berada di barat alun-alun kota Sumenep ini belakangan menjadi sangat popular. Banyaknya masyarakat mengunggah foto dari Masjid yang mempunyai nama lain Masjid Panembahan Senopati ini kini menjadi sorotan publik. Ingin tahu kenapa? Yuk, eksplor apa saja yang membuat masjid ini menjadi primadona!
Dulunya lebih dikenal sebagai masjid Jami Sumenep ini ternyata memiliki kemegahan arsitektur tempo dulu yang banyak membuat orang takjub. Pasalnya, kalau kalian tahu, arsitektur dari bangunan masjid yang berdiri pada tahun 1779 – 1787 memadukan berbagai macam etnis dalam pembuatannya. Mulai dari gaya arsitektur Arab, kemudia Persia, lalu Eropa, Jawa, India dan tak ketinggalan pula China. Hal ini melambangkan bahwa Sumenep telah ditinggali oleh beraneka ragam etnis.
Bentuknya yang khas dengan memadukan warna cat putih dan kuning keemasan telah menjadi spot foto yang sangat mengagumkan. Saat memasuki gerbang, kalian akan menemukan bentuk arsitektur bergaya china. Lalu, bagian badan masjid, kalian akan paham bahwa itu adalah gaya arsitektur perumahan Jawa zaman dulu. Kalau kalian melihat perpaduan cat dengan teliti, kalian bisa menemukan ciri khas dari Madura. Sedangkan untuk bagian menara bagian barat, kalian akan mengetahui kalau itu adalah bentuk arsitektur Eropa khususnya Portugis.
Tak akan sia-sia, kalau kalian ingin mengunjungi Masjid Agung Sumenep ini. Karena, kalian akan langsung mendapatkan tiga tempat wisata sekaligus yaitu Masjid Agung Sumenep sendiri, alun-alun kota Sumenep dan Keraton Sumenep. Tiga bangunan ini menjadi landmark kota Sumenep. Apalagi, masjid ini merupakan 10 masjid besar tertua yang ada di Indonesia.
Perjalanan menuju Masjid Agung Sumenep pun cukup mudah. Dari terminal Purabaya atau Bungurasih, kalian bisa menggunakan bus Patas atau Akas dengan tarif berkisar Rp 70.000,- per orang. Perjalanan dari Surabaya menuju Sumenep memakan waktu kira-kira 5 jam. Setelah itu, kalian turun di terminal Arya Wiraraja Sumenep. Terakhir, kalian bisa melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum, becak ataupun ojek. Biasanya biaya yang kalian keluarkan untuk menggunakan transportasi ini bergantung seberapa jauh jarak yang kalian tempuh. Tapi, kalau kalian pintar menawar, kemungkinan besar kalian bisa mendapatkan tariff sebesar Rp 10.000,-.
Oia, tips yang sangat perlu kalian perhatikan adalah sebagai berikut.