Sudah pernah melakukan sandboarding di Parangkusumo? Mungkin bagi sebagian orang olah raga ini masih terbilang asing di telinga mereka. Apa sih sandboarding itu? Kalau diterjemahkan secara harafiah, sand artinya pasir dan board artinya papan. Berpapan pasir? Bukan, tapi konsepnya seperti itu. Sandboarding merupakan aktivitas olah raga berupa selancar di atas pasir. Kalau biasanya Anda melihat orang berselancar dengan ombak lautan yang besar, sandboarding menggunakan medan gumuk pasir sebagai tempat pelaksanaannya.
Mau sandboarding? Tak perlu jauh-jauh sampai ke gurun Namibia karena Yogyakarta mempunyai gumuk pasir yang jadi primadona, yaitu gumuk pasir Parangkusumo. Letaknya tak jauh dari Pantai Parangtritis. Jadi bagi Anda yang bosan dengan suasana pantai dan menginginkan model liburan berbeda, silakan datang ke sini!
Sandboarding, Sensasi Liburan Berbeda di Jogja Selatan
Lokasi gumuk pasir ini sudah cukup lama ada namun eksistensinya baru mencuat dalam beberapa tahun ini, terlebih dengan adanya fasilitas dan paket wisata utama sandboarding yang disuguhkan di Gumuk Pasir Parangkusumo ini. Bagi Anda yang ingin mencoba namun belum memiliki sendiri papan seluncurnya, Anda bisa menyewanya dengan harga Rp 150.000 per papan sandboarding. Berapa lama sewanya? Dalam satu hari, sampai Anda lelah sendiri. Hihi.
Karena harganya yang mungkin masih relatif mahal, satu papan ini bisa digunakan bersama dengan satu atau dua orang teman secara bergantian. Sandboarding di Parangkusumo ini ternyata tak semudah kelihatannya, bahkan bagi yang belum terbiasa, meluncur sebanyak 5 kali pun bisa jadi sudah bikin ngos-ngosan. Oh iya, untuk biaya retribusi di Gumuk pasir Parangkusumo ini Anda hanya perlu membayar Rp 30.000 per orang dengan tambahan biaya parkir sesuai kendaraan yang Anda bawa.
Bagaimana sensasinya? Banyak yang mengatakan bahwa sandboarding di Parangkusumo ini cukup seru dan menantang adrenalin. Meski awalnya terasa sangat pelan ketika meluncur, semakin ke bawah kecepatannya semakin bertambah.
Bukan tidak mungkin Anda akan berguling dan bergumul dengan gundukan pasir halus ini. Bagian yang mungkin cukup melelahkan adalah ketika kembali mendaki ke bagian atas gumuk untuk mulai meluncur kembali – mengingat medan yang ditapaki adalah gundukan pasir halus yang terlalu empuk untuk dipijak.
Semakin senja, Anda akan mendapati kondisi gumuk pasir yang semakin ramai. Ternyata, waktu-waktu seperti inilah yang justru diincar oleh para peluncur.
Bukan hanya warga lokal, turis internasional seperti turis dari Singapura atau Malaysia pun bertandang ke gumuk pasir ini demi merasakan sensasi sandboarding di Parangkusumo. Warga negara tetangga saja rela panas-panasan untuk sampai ke tempat ini dan melakukan sandboarding, Anda kapan?
Berminat Berkunjung? Coba Tips Ini!
Rasanya aneh ketika kita sendiri belum pernah mengunjungi obyek wisata lokal yang menjadi incaran turis internasional. Apakah sekarang Anda sudah tergoda untuk berlibur ke sini dan merasakan sensasi sandboarding di Parangkusumo? Setidaknya, pertimbangkan beberapa hal berikut yang kami sarankan untuk semakin memperlancar liburan Anda di Parangkusumo.
1. Gumuk Pasir Parangkusumo terkenal sebagai tempat yang cukup panas dan kering. Waktu sore hari atau senja adalah pilihan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini dan melakukan sandboarding. Jangan lupa lindungi diri dengan menggunakan sunblock, sepatu, kacamata, hingga masker untuk melindungi diri dari sengatan sinar matahari maupun pasir yang berterbangan.
2. Jangan biarkan Anda dehidrasi! Selalu siaga dengan air mineral setidaknya 2 liter untuk satu orang. Akan tetap ada warung yang berjaga tetapi bukankah lebih baik (dan lebih hemat) ketika membawa sendiri dari rumah?
3. Jika Anda bukan seorang peluncur pasir handal, cobalah untuk berlatih di area gundukan yang tidak terlalu curam. Biasakan diri untuk beradaptasi lebih dulu dan menyeimbangkan diri agar tidak berguling terlalu parah dan menyebabkan kecelakaan.
Itu dia beberapa hal yang bisa kami sampaikan terkait dengan liburan di Parangkusumo. Sudah siap berangkat?