Kartun merupakan gambar yang mewakili keadaan yang ada di masyarakat dan memiliki nilai tertentu seperti sindiran, lelucon, ataupun humor. Gambar-gambar kartun yang lucu membuat banyak orang yang menyukai salah satu seni dua dimensi ini. Indonesia sendiri memiliki sejumlah maestro kartun yang cukup terkenal dengan karya-karya yang menakjubkan. Namun sayangnya keberadaan mereka seringkali tidak memiliki arti dalam masyarakat sebagaimana layaknya para pelukis. Karenanya di Bali ada sebuah tempat yang menjadi wadah bagi para kartunis untuk memajangkarya mereka dan bisa dinikmati oleh khalayak umum. Asiknya lagi, karya-karya mereka juga diabadikan dalam sejumlah media, seperti baju, topi, gantungan kunci, dan media lainnya yang diperjualbelikan sehingga bisa menjadi oleh-oleh sepulangnya dari Bali. Tempat tersebut bernama Museum Kartun Indonesia dan berada di salah satu distrik bisnis di Bali, yakni Jalan Sunset Road No. 85.
Nama Istio Adi menjadi tokoh penting dalam berdirinya Museum Kartun Indonesia. Kartunis sekaligus pemilik dari pusat souvenir Pabrik Jangkrik 85 ini merupakan pemrakarsa dari berdirinya Museum Kartun Indonesia yang berdiri di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. Museum Kartun Indonesia diresmikan oleh sejumlah kartunis senior Indonesia pada tanggal 13 Maret 2008. Kartunis yang hadir dalam kesempatan tersebut mulai dari GM Sudarta, Priyanto Sunarto, Praba Pangripta, Pramono R. Pramooedjo, Jango Peramartha, dan juga Cece Riberu. Dalam kesempatan tersebut hadir pula sejumlah komunitas kartunis Indonesia yang tersebar dalam sejumlah wilayah, seperti PAKARTI (Persatuan Kartunis Indonesia), PAKYO (Paguyuban Kartunis Yogya) dari Yogyakarta, KARAENG dari Makassar, KOKKANG (Kelompok Kartunis Kaliwungu), LOKI (Solo Kartunis Indonesia) dari Solo, SESAC (Semarang Cartoonist Club) dari Semarang, dan tak ketinggalan KARAMBA, Kartunis dari Ambarawa.
Dengan kehadiran Museum Kartun Indonesia, semakin melengkapi destinasi wisata yang ada di Bali, terutama dalam bidang museum dan seni. Bahkan Museum Kartun Indonesia menjadi yang pertama bahkan satu-satunya museum kartun Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. Museum Kartun Indonesia menjadi tempat bagi para kartunis untuk mengabadikan karya mereka dan juga membawa nasib mereka sejajar dengan para pelukis dengan karya lukisan mereka. Masyarakat umum juga bisa menikmati karya mereka dengan leluasa layaknya menikmati sejumlah lukisan karya maestro seni lukis Indonesia di museum-museum lukisan di Indonesia.
Untuk masuk ke Museum Kartun Indonesia pengunjung hanya akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 20.000 saja. Selanjutnya pengunjung bebas menikmati 300 kartun karya dari para maestro kartunis Indonesia. Ada beberapa tema yang diangkat kartunis dalam karya mereka yang dipajang di sini mulai dari perjalanan sejarah Indonesia hingga para tokoh-tokoh penting negara ini seperti para presiden hingga tokoh pejuang nasib buruh, Marsinah. Sejumlah kejadian penting di negeri ini juga diabadikan di musuem bergaya pop ini, seperti tragedi Bom Bali yang menewaskan banyak orang. Tak ketinggalan sejumlah kartun bertema humor juga dipajang di sini dan akan membuat pengunjung tersenyum-senyum sendiri.
Selain itu beberapa tema berat yang berkaitan dengan isu negara maupun dunia juga diangkat dalam karya para kartunis ini. Misanya saja isu mengenai illegal logging hingga kasus-kasus korupsi dan upaya pemberantasannya. Kehidupan para kartunis juga diangkat dalam sejumlah karya yang ada di Museum Kartun Indonesia. Namun yang terpenting di balik keindahan kartun yang dipajang di Museum Kartun Indonesia ialah pesan yang berusaha disampaikan para kartunis yang dikemas secara sederhana sehingga cukup mudah dimengerti oleh para pengunjung.
Puas menikmati gambar-gambar kartun yang tak hanya lucu namun juga memiliki sejumlah makna, pengunjung bisa berlanjut ke area belakang museum dimana terdapat pelatihan pembuatan kaos kartun yang dijual di Pabrik Jangkrik 85. Asiknya lagi jika pengunjung ingin melihat kartun-kartun karya kartunis senior Indonesia yang dipajang di Museum Kartun Indonesia, pengunjung bisa membeli sejumlah kaos bergambar kartun ataupun souvenir lainnya di Pabrik Jangkrik 85. Asik kan, sambil belajar mengenai kartun dan pembuatannya, pengunjung juga bisa berbelanja oleh-oleh hanya dalam satu tempat. Jaid jangan lewatkan kunjung ke Museum Kartun Indonesia dalam perjalanan wisata ke Bali anda.