Siapa yang tak kenal kota Padang? Kota yang terkenal dengan legenda Siti Nurbaya dan Malin Kundang ini kian hari kian menakjubkan. Hal ini tak lepas dari peran pemerintah setempat yang tiap tahun mengadakan sejumlah festival untuk mendukung kepariwisataan mereka. Sehingga setiap tahun wisata-wisata yang ada di Padang semakin dikenal oleh para wisatawan. Jadi jangan dipikir Padang hanya punya masakan yang kaya rempah karena Padang juga daerah yang kaya akan wisata. Tak jauh dari kota Padang ada wisata danau yang cukup menakjubkan dan kental dengan legenda setempat. Namanya Danau Maninjau yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan hanya berjarak 140 km di sebelah utara kota Padang. Dari kota Bukittinggi, Danau Maninjau jauh lebih dekat lagi, hanya berjarak 36 km.
Pemandangan indah sudah menemani travelers sejak awal perjalanan, meski dengan kondisi jalan yang berliku dan juga curam. Namun dengan pemandangan hijau yang mengiringi dan aspal yang mulus tak akan membuat perjalanan travelers terasa berat. Danau Maninjau memiliki pemandandangan yang cukup menakjubkan yang akan membuat siapa saja terpesona kala pertama kali melihatnya. Seolah hamparan pemandangan yang ditampilkan merupakan lukisan alam yang akan membuat kita bersyukur setiap saat kepada Sang Pencipta. Selain itu lokasi danau yang berada pada ketinggian 461 meter di atas permukaan laut semakin membuat leluasa siapa pun yang melihatnya. Travelers bisa mengabadikan setiap inci keindahan dari danau yang dikelilingi dengan perbukitan, yang disebut dengan bukit barisan, dalam jepretan kamera. Ada salah satu puncak di bukit barisan yang bernama Puncak Lawang yang bisa menjadi spot terbaik untuk mendapatkan view Danau Maninjau secara keseluruhan. Selain itu travelers juga bisa berkano untuk menjelajahi permukaan danau yang berwarna biru jernih.
Danau meninjau memiliki luas hingga 100 m² dengan kedalaman mencapai 495 meter. Karenanya danau ini termasuk dalam danau terluas kedua di Sumatera Barat sekaligus masuk dalam daftar 11 danau terluas di Indonesia. Danau Maninjau merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat dari letusan Gunung Tinjau yang terjadi lebih dari 52.000 tahun yang lalu. Ada legenda masyarakat setempat yang lekat dengan peristiwa terjadinya Danau Maninjau, yakni legenda Bujang Sambilan. Dikisahkan dalam sebuah keluarga memiliki sembilan orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Sembilan anak laki-laki ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Bujang Sambilan, yang berarti sembilan pemuda. Suatu hari sang adik dari Bujang Sambilan yang bernama Sani jatuh cinta dengan Giran, anak dari pemangku adat daerah mereka. Hubungan mereka pun mendapatkan restu dari kedua keluarga. Apalagi sang datuk juga sangat baik dengan keluarga Bujang Sambilan dan mengajari mereka berbagai ketrampilan untuk kehidupan mereka.
Namun sebuah kejadian yang terjadi pada si sulung dari Bujang Sambilan, menjadi penghalang dalam hubungan Sani dan Giran. Jadi dalam acara adu ketangksan silat antar pemuda di daerah mereka yang disebut dengan Gelanggang Perhelatan, Kukuban, sulung dari Bujang Sambilan, kalah kala melawan Giran. Tak hanya itu ia juga menderita patah tulang pada kakinya. Rasa sakit bercampur malu tersebut membuat Kukuban dendam dengan Giran dan tak lagi merestui hubungan Giran dengan adiknya. Giran dan Sani yang bersedih karena tak mendapat restu dari sang kakak akhirnya bertemu untuk membahas kelanjutan hubungan mereka. Karena kurang berhati-hati kala berdiri, sebuah ranting pohon menggores selendang Sani hingga robek dan duri dari ranting pohon tersebut mengenai paha Sani hingga berdarah. Giran yang mencoba mengobati paha Sani yang terluka malah kedapatan Kukuban yang mengira mereka berbuat tidak senonoh.
Karena tidak berhasil meyakinkan Kukuban, Sani dan Giran pun memutuskan untuk terjun ke kawah. Mereka bersumpah jika tubuh mereka hancur maka mereka memang bersalah. Namun jika yang terjadi adalah Gunung Tinjau meletus, maka mereka tidak bersalah dan letusan tersebut akan menenggelamkan desa. Namun setelah mereka berdua terjun yang terjadi justru Gunung Tinjau meletus dan memperluas kawahnya sehingga terbentuklah Danau Maninjau. Nah travelers, itulah legenda yang melekat di Danau Maninjau. Dengan mengunjungi danau ini kalian tidak hanya mendapatkan pemandangan alam yang menakjubkan, namun juga bisa menyaksikan lokasi alam yang menjadi latar dalam cerita kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat.