Gak usah takut apalagi berfikir nama danau ini “alay”. Karena begitu travelers melihat pemandangan danau ini dijamin kamu gak pengen pulang karena jatuh cinta dengan keindahan danaunya. Danau ini juga menyimpan sejumlah kisah legenda yang berkaitan dengan keberadaan atau asal muasal dari Danau Dendam Tak Sudah. Penasaran dengan lokasi danau bernama layaknya film kolosal ini? Langsung deh kita pergi ke Bengkulu, tempat dimana Danau Dendam Tak Sudah berada. Lokasinya tepat di tepi kota Bengkulu dan masuk dalam tiga wilayah sekaligus, yakni Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Selebar, dan Kecamatan Talang. Jangan heran kalau danau ini bisa masuk tiga wilayah sekaligus karena selain indah, Danau Dendam Tak Sudah memiliki luas hingga 577 hektar. Begitu luasnya sampai danau ini ditetepkan sebagai cagar budaya alam sejak masa Pemerintahan Belanda, yakni di tahun 1936.
Mengenai kisah yang menyelimuti Danau Dendam Tak Sudah ada beberapa versi, mulai dari yang bersifat romantis, horor, hingga yang logis. Terserah travelers sih mau percaya yang mana. Kalau dari segi romantis sekaligus berbau legenda, katanya kisah Danau Dendam Tak Sudah berawal dari kisah kasih dua orang yang tak direstui. Ya … semacam kisahnya Romeo-Juliet gitu, tapi versi Bengkulu. Dua insan yang saling dimabuk asmara tersebut telah mengikat janji untuk sehidup semati. Sayangnya si perempuan kemudian dijodohkan dengan lelaki lain. Karena tak setuju sepasang kekasih itu pun menceburkan diri ke dalam danau dan berubah menjadi lintah. Ada pula yang menyebutkan bahwa sang lelakilah yang dijodohkan sehingga akhirnya si wanita menangis terus-menerus hingga air matanya menenggelamkan desa dan membentuk danau.
Ada pula sejumlah mitos berbau horor yang melingkupi danau ini. Kabarnya jika muncuk buaya di danau ini pertanda akan terjadi bencana di Bengkulu. Namun tak semua orang bisa melihat buaya ini. Ada pula kuburan keramat sapu jagat yang katanya dulu berjasa menghalau penjajah Inggris dengan menurunkan hujan abu. Dan yang terakhir ada cerita yang mengenai keberadaan Danau Dendam Tak Sudah yang cukup logis. Awalnya tempat ini bukanlah sebuah danau, melainkan hanya sebuah rawa yang ada di kaki perbukitan kecil dari Bukit Barisan. Kemudian karena kesulitan yang dihadapi Belanda dalam mengalirkan air ke area pertanian yang ada di sekitar, maka mereka meminta untuk membangun DAM sebagai tempat penampungan air. Sayangnya pembangunan DAM ini tidak selesai dan kemudian dikenal dengan nama Danau Dendam Tak Sudah.
Namun, terlepas dari semua kisah tersebut, Danau Dendam Tak Sudah memiliki cerita keindahan tersendiri yang akan membuat siapa saja terkagum dan terpesona. Dengan dikelilingi perbukitan yang dipenuhi dengan tumbuhan hijau, membuat suasana di sekitar danau cukup sejuk. Sejumlah tumbuhan endemik juga tumbuh di sekitar Danau Dendam Tak Sudah. Namun yang paling banyak adalah Anggrek Air atau yang nama latinnya Vanda Hookeriana. Ada juga anggrek pensil loh. Danau Dendam Tak Sudah juga jadi tempat yang pas banget buat memancing karena ada banyak ikan yang bisa didapat di sana, mulai dari Cyprinidae, Bagridae, dan Anabantidae. Karena sebagai cagar alam Danau Dendam Tak Sudah juga menjadi tempat tinggal sejumlah binatang lainnya, seperti kera ekor panjang, lutung, babi hutan, ular phyton, burung kutilang dan masih banyak lagi. Jadi sambil berwisata, travelers juga bisa mengenal pentingnya menjaga kelestarian danau karena memiliki pengaruh dengan kehidupan makhluk hidup lainnya.
Yang gak bisa dilewatkan dari Danau Dendam Tak Sudah adalah pemandangan matahari terbitnya yang mengagumkan. Perlahan-lahan matahari memunculkan diri dari ufuk timur, hingga memantulkan di air danaunya yang jernih menjadi berwarna merah karena terkena sinar jingga matahari. Jadi kalau ke Bengkulu gak usah takut buat datang ke Danau Dendam Tak Sudah.