Kota Bandung menjadi tujuan yang pas untuk liburan bersama keluarga. Udaranya yang sejuk, kuliner yang beraga, ditambah dengan pusat souvenir yang menjamur membuat kunjungan ke kota ini begitu diminati. Apalagi sejumlah tempat wisatanya juga bisa dikunjungi segala usia dan memiliki nilai edukasi yang bermanfaat untuk si buah hati, menjadikan Bandung sebagai kota dengan berbagai pilihan wisata keluarga. Jadi untuk anda yang ingin akhir pekan nanti berlibur bersama keluarga bisa mengikuti Paket Tour Murah Bandung yang menawarkan liburan ke berbagai destinasi wisata ke Bandung dengan harga murah dan pelayanan mewah. Salah satu tempat untuk berwisata keluarga di Bandung adalah Kebun Binatang Bandung atau yang dalam bahasa Sunda disebut dengan derenten atau dierentuin.
Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu tempat favorit warga Bandung untuk menghabiskan libur akhir pekan mereka bersama keluarga. Lokasinya yang cukup strategis, yakni di Jalan Kebun Binatang No. 6, Tamansari, dan tak jauh dari lokasi Institut Teknilogi Bandung serta sungai Cikapundung menjadi salah satu alasannya. Apalagi akses untuk menuju ke sini juga cukup mudah dengan sejumlah transportasi umum yang bisa dengan mudah didapatkan, seperti jurusan Dago – Caringin, Kebon Kalapa-Dago, Caringin-Sadangserang, Cicaheum-Dago, Cisitu-Tegalega, dan juga Cicaheum-Ciroyom, Panghegar-Dipatiukur. Selain akses yang mudah dan lokasi yang strategis, kelengkapan koleksi satwa yang dimiliki Kebun Binatang Bandung menjadi alasan utama banyaknya wisatawan yang bertandang ke sini.
Sebagaimana Kebun Binatang Ragunan, Jakarta yang telah ada sejak masa kolonial Belanda, Kebun Binatang Bandung pun sama. Kebun Binatang ini mulai dibangun pada tahun 1930 BZP atau Bandung Zoological Park dengan Hoogland, Direktur Bank Dennis, sebagai pelopornya. Untuk peresmian dari kebun binatang tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Jenderan Hindia Belanda kala itu dan disahkan dengan surat keputusan bertanggal 12 April 1933 No. 32. Beralih pada masa pemerintahan Jepang, keberadaan Derenten kurang terkelola hingga kemudian pasca Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1948 dilakukan rehabilitasi demi mengembalikan fungsi derenten sebagai tempat wisata berbasis edukasi dan konservasi. Seiring dengan semakin matangnya pemerintahan Indonesia, maka Bandung Zoological Park sebagai pengelola dari Derenten dibubarkan oleg Raden Ema Bratakusuma pada tahun 1956 dan diganti dengan Yayasan Marga Satwa Tamansari yang diresmikan pada tahun 1957.
Kini luas Kebun Binatang Bandung mencapai 13,5 Ha dengan pembagian area mencapai 18,25% sebagai kandang para binatang, 4,7% sebagai taman ria dan kolam perahu, dan 2,4% sebagai area pengolahan sampah. Selain itu terdapat area lesehan dan taman sebesar 55,20%. Jadi selama berlibur di sini, anda dan keluarga tidak hanya belajar mengenai kehidupan para satwa namun juga bisa berwisata alam dan bersantai dengan menikmati pemandangan hijau dan udara yang sejuk. Anda bisa dengan puas menghirup udara segar yang kaya akan oksigen. Sisa lahan yang lainnya digunakan sebagai bangunan kantor, jalan, dan museum aquarium. Selain itu di area Kebun Binatang Bandung juga dilengkapi dengan taman ria dan kolam perahu sehingga si kecil bisa bermain-main dengan berbagai wahana yang ada, seperti flying fox dan kolam perahu. Hal ini sebagaimana komitmen dari kebun binatang untuk menjalankan fungsi rekreasi.
Kebun Binatang Bandung juga memiliki fungsi kebudayaan dimana pada beberapa kesempatan diselenggarakan pagelaran budaya di sini. Namun Kebun Binatang Bandung tak melupakan fungsi utamanya sebagai lembaga perlindungan bagi sejumlah flora dan fauna. Tak kurang terdapat sekitar 1.800 satwa dari berbagai belahan dunia yang terdiri dari 213 jenis satwa. Sebanyak 79 jenis satwa di sini merupakan satwa yang dilindungi dan sisanya adalah satwa yang populasinya masih banyak namun tetap harus dilindungi demi menjaga kelangsungan populasinya. Jumlah satwa tersebut masih bisa bertambah demi menjaga estetika dan perllindungan terhadap mereka. Karenanya Kebun Binatang Bandung juga menjadi lembaga konservasi dan penelitian demi mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi alam. Selain melalui berbagai satwa yang masih hidup, proses edukasi dan penelitian juga bisa dilakukan di museum zoologi.
Sementara itu untuk flora yang ada di sana tidak saja ditujukan untuk melindungi populasi mereka namun juga bermanfaat sebagai perlindungan para satwa terhadap sinar matahari yang menyengat. Keberadaan flora tersebut juga sebagai paru-paru kota di Bandung dan melindungi tanah dari erosi dan menjaga ketersediaan air. Tentunya dengan mengunjungi Kebun Binatang Bandung anda tidak hanya mengenalkan berbagai satwa dan kehidupannya kepada si kecil namun juga mengajarkan kepada mereka mengenai pentingnya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam demi keberlangsungan hidup manusia juga.
Untuk bisa menikmati semua layanan dari Kebun Binatang Bandung pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000/orang dengan gratis tiket masuk untuk anak dengan usia di bawah 3 tahun. Anda juga bisa membawa si kecil bersafari dengan menunggangi gajah atau unta mengelilingi area kebun binatang. Pastinya mengunjungi Kebun Binatang Bandung anda dan keluarga tidak hanya bisa bersenang-senang namun juga bisa mendapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan baru yang bermanfaat.