Perjuangan buat meraih kemerdekaan Indonesia tak lepas dari jasa-jasa para pahlawan yang gigih mengusir para penjajah walau nyawa taruhannya. Dari yang mengorbankan tenaga, uang, bahkan nyawa mereka rela demi tetap berkibarnya bendera Indonesia di penjuru nusantara. Nah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, yuk kita bernostalgia. Banyak tempat di berbagai penjuru Indonesia yang menjadi saksi bisu perjuangan mereka.
Hotel Yamato/Hotel Oranje/Hotel Majapahit
Terletak di Surabaya, hotel yang sekarang dikenal dengan nama Hotel Majapahit ini masih
eksis sampai sekarang ini ternyata punya sejarah yang bisa kita pelajari. Di tempat ini terjadi aksi heroik Arek-Arek Suroboyo dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Aksi ini dikenal dengan penyobekan bendera Belanda dari Merah-Putih-Biru menjadi Merah-Putih. Peristiwa ini terjadi setelah proklamasi kemerdekaan, dimana sekelompok orang Belanda menolak menakui kemerdekaan Indonesia dan mengibarkan bendera Belanda di tiang tingkat paling atas di sisi sebelah utara hotel. Kejadian ini membuat Arek-Arek Suroboyo geram, terjadilah perkelahian yang mengakibatkan peristiwa penyobekan tersebut. Kini setiap tahun, Pemerintah kota Surabaya selalu melaksanakan rekonstruksi peristiwa bersejarah ini yang menyambut hari Pahlawan.
Sobat mau coba menginap di bersejarah ini??
Monumen Serangan Umum 1 Maret
Terletak satu area dengan Benteng Vrederburg, monumen ini dibangun untuk mengingatkan Sobat akan peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta. Tepat pada tanggal 1 Maret 1949 terjadi perang besar-besaran guna merebut ibu kota Yogyakarta dari tangan Belanda yang dilancarkan oleh TNI. Hal ini guna membuktikan pada dunia bahwa Indonesia masih mempunyai kekuatan dan tentara Indonesia masih ada. Dengan menggunakan strategi gerilya, dengan mudahnya pasukan Indonesia berhasil memukul mundur Belanda dikarenakan serangan yang tiba-tiba dan Belanda yang kurang siap menerima serangan. Serangan ini menimbulkan dampak yang berarti bagi pihak Indonesia dalam persidangan PBB.
Monumen Bandung Lautan Api
Monumen Bandung Lautan Api ini berlokasi di kawasan Tegallega. Istilah “Bandoeng Laoetan Api” sendiri memiliki sejarahnya yang tak sederhana. Dipimpin oleh Muhammad Toha, peristiwa Bandung Lautan Api yang dengan melakukan pembumihangusan Bandung Selatan ini. Ketika itu, keluar ultimatum dari penjajah kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk meninggalkan Bandung melahirkan politik “pembumihangusan”. Pejuang dan semua rakyat Bandung tentu berat hati merelakan kotanya harus jatuh ke tangan penjajah. Dengan bermigrasi ke selatan kota, akhirnya mereka menyusun siasat dan melakukan musyawarah. Pembumihangusan dinilai oleh sejumlah kalangan merupakan yang paling tepat. Hal ini beralasan karena dari segi jumlah maupun pasokan persenjataan tentara sekutu dengan TRI jelas tak bisa dibandingkan.
Tugu Muda
Letaknya berada persis di depan gedung Lawang Sewu. Monumen ini dibangun guna memperingati Pertempuran 5 Hari Semarang. Saat itu kabar kemerdekaan Indonesia baru terdengar di kota Semarang, pemuda Semarang pun bergerak dengan melucuti senjata tentara Jepang. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh tentara Jepang. Sehingga meletuslah perang pada tanggal 15-20 Oktober 1945. Saat itu sebelum perang pecah, dirumorkan pihak Jepang meracuni sumber air minum warga. Dr. Kariadi pun diminta untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut. Tapi ketika ditengah jalan ia dihadang dan ia ditembaki secara keji oleh tentara Jepang. Inilah yang menyulut emosi para pejuang sehingga terjadi Pertempuran 5 Hari Semarang.