“Wisata di Jogja cuma itu-itu aja!” Kalimat itu mungkin akan terlontar bagi sebagian wisatawan yang mengaku sudah ribuan kali ke Yogyakarta. Karena terlalu seringnya, Jogja jadi sebatas “kota istimewa yang biasa saja”. Padahal kalau menelisik lebih lanjut, sebenarnya Jogja itu asyik, bahkan tempat-tempat yang katanya ‘biasa saja’ bisa jadi alternatif wisata. Coba saja melakukan wisata agro di Pabrik Gula Madukismo.
“Haah? Wisata ke pabrik? Kayak studi wisata anak sekolahan!” Hmm, sekilas kalau mendengar wisata yang bertujuan ke tempat-tempat semacam pabrik, konsepnya tidak akan jauh dari study tour yang banyak dilakukan anak sekolah menengah. Pemikiran seperti ini yang sebaiknya sudah mulai dihapus karena wisata ke tempat-tempat penuh informasi seperti pabrik pun bisa dinikmati layaknya berlibur ke tempat wisata umum.
Ketika sampai di lokasi, Anda bisa melihat pemandangan pabrik tempo dulu dengan rel-rel yang bahkan masih difungsikan sampai saat ini. Mengapa? Rel inilah yang menjadi jalan bagi kereta yang menggeret gerbong terbuka berisi tebu-tebu hasil kiriman dari berbagai daerah untuk diproses di pabrik gula ini.
Nuansa era industri begitu kental di tempat ini. Di tambah beberapa ornamen alam yang dibiarkan menua di jaman modern seperti menjulangnya pohon-pohon besar nan rindang yang menjadi kanopi.
Dengan wisata agro di Pabrik Gula Madukismo ini Anda akan menemui informasi mulai dari informasi dasar sampai dengan menyaksikan proses pembuatan gula ketika musim giling.
Pabrik Gula Madukismo ini merupakan pabrik yang mengemban tugas untuk memproduksi gula pasir. Sebenarnya pabrik di kawasan ini bukan hanya fokus untuk memproduksi gula pasir namun juga alkohol atau spiritus yang diproduksi di Pabrik Spiritus Madukismo.
Luasnya area pabrik termasuk halamannya yang lebih cocok sebagai lapangan sepak bola ini mungkin akan melelahkan bagi Anda yang mengikuti tur wisata agro di Pabrik Gula Madukismo. Maka dari itu kamu menyarankan Anda menikmatinya dengan menaiki kereta tua bermesin diesel buatan Jerman yang disediakan pihak pengelola wisata agro di Pabrik Gula Madukismo ini.
Setelah mencapai gedung pabrik (dan jika Anda berkunjung pada musim giling) bukan tidak mungkin Anda akan menyaksikan langsung proses pembuatan gula pasir.
Proses pembuatan yang bisa Anda saksikan mulai dari pemerahan nira, sulfitasi nira, penguapan, kristalisasi, puteran, sampai dengan pengemasannya. Kalau di Pabrik Spiritus Madukismo sendiri Anda juga bisa menyaksikan seluruh proses produknya mulai dari pengenceran bahan baku, peragian, hingga penyulingan.
Tahukah Anda jika bahan baku spiritus maupun produk alkohol dari Pabrik Madukismo ini menggunakan bahan tetesan tabu yang merupakan hasil sampingan dari produk gula? Keren, ya!
Apa yang unik dari sekadar melihat proses pembuatan gula pasirnya secara langsung? Kalau Anda beruntung, di awal musim penggilingan biasanya akan diadakan ritual cembengan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Ritual ini bertujuan sebagai doa mohon restu selama proses penggilingan berlangsung. Ritual lain yang mengiringi ritual utama in adalah kirab tebu temanten, jathilan, hingga wayang kulit semalam suntuk.
Tertarik untuk wisata agro di Pabrik Gula Madukismo? Anda sebaiknya mengajak banyak massa, karena harga tiket masuk yang berlaku sebesar Rp 7.000 per orang ini berlaku untuk rombongan dengan anggota minimal 40 orang. Pabrik ini buka dari hari Senin sampai Sabtu dengan jam buka Senin pada pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, sementara pada hari Sabtu hanya buka sampai dengan pukul 12.00 WIB.