Parapat adalah sebuah kota kecil yang berada di tepi Danau Toba di Sumatera Utara. Parapat adalah kota yang paling dekat sekaligus berhubungan dengan Pulau Samosir. Kota ini adalah titikutamapenghubunguntukkapalferi yang akanberangkatkePulauSamosir.
Meskikecil, kota Parapat yang dekat dengan Danau Toba memiliki beberapa tempat wisata yang menari kuntuk dikunjungi, seperti:
Adalah batu di sebuah jurang yang bentuknya mirip dengan postur tubuh manusia. Bentuknya yang seperti manusia dengan posisi lurus dan kepala di bawah kerap dikaitkan dengan legenda tentang seorang wanita yang bunuh diri dengan cara melompat kedalam lubang bebatuan sambil berteriak “Parapatbatu” yang artinya merapat lah batu. Yang konon juga menjadi asal mula nama Parapat.
Selain wisata alam, ada lokasi pengasingan Bung Karno yang masih lengkap segala peninggalannya. Ada lukisan, tempat tidur, buku, dan foto-foto yang digunakan. Rumah bernuansa putih dengan gaya Belanda ini sudah beberapa kali dipugar dan bisa dikunjungi wisatawan.
Bila tertarik dengan flora dan fauna yang hidup di alam, Sibaganding adalah lokasi yang harus dicapai. Di sini ada penangkaran monyet dengan luas 50 hektar. Letaknya dekat Tugu Marsuse. Namun jangan gunakan parfum berbau mencolok, karena monyet di sini memiliki indera penciuman tajam dan mungkin merasa tak nyaman.
Ada gereja denganarsitektur Eropadan Batak yang dibangun sebagai rumah ibadah umat kristiani. Selain itu, wisatawan juga banyak yang mengunjungi tempat ini untuk mengagumi arsitekturnya. Pembangunan nya memakan dana 4,3Milyar.
Tak boleh dilewatkan adalah pelabuhan kapal fery yang bernama Ajibata yang menjadi titik bertolak menuju Pulau Samosir dari Parapat. Banyak anak-anak dan penumpang yang berebut koin.
Pergi ke Parapat bisa menggunakan bus (tidak ber AC) atau mini bus (biasanya ber AC) dari Medan dengan lama perjalanan 4-6 jam. Bisa juga dari bandara Silangit dilanjut dengan bus. Bandara yang paling dekat dengan Parapat adalah Sibisa, namun biasanya hanya melayani pendaratan pesawat kecil.